Senin, 31 Oktober 2011

rasa ini . . .


Bukan aku memungkiri rasa yang mulai tumbuh ini
Hanya saja aku tak mau lagi jatuh karna perasaan ini
Mencintai orang yang tidak mencintaiku itu menyakitkan
Apalagi mencintai orang yang sudah mencintai oranglain
Memang rasaku ini sangat besar untuknya
Tapi mungkin memang harus aku yang mundur
Mundur dari kisah ini
Kisah yang aku tau, akan melukaiku pada akhirnya
Aku tak mau hanya jadi bayang-bayang semu yang tak pasti
Aku mencoba tegar
Walau sebenarnya sakit
Apadaya hati ini selalu merasa perasaan seperti ini
Entah aku tak mengerti
Tatapan itu sering menggoyahkan niatku untuk menghapus rasa ini
Senyum itu yang selalu mengetarkan jiwaku
Dan membuatku tak kuasa untuk melupakannya
Aku tau aku salah
Aku tau ini tak mungkin bagiku
Bukan maksut aku untuk mengagalkan usahaku untuk melupakannya
Tapi aku gak pernah bisa untuk melakukan itu
Karna setiap aku melihat nya rasa ini semakin besar untuknya
Adakah cara agar aku bisa lupa
Melupakan dia . . . .

tentang hati :)


Aku gak pernah menyesali saat saat aku mencintai mu
Aku gak pernah menyesali saat saat aku menyayangimu
Dan akupun tak pernah menyesali saat saat aku jatuh karnamu.
Yang aku sesali adalah aku bisa mencinta orang sepertimu
Orang yang gak pernah perduli dengan apa yang aku rasa
Orang yang selalu acuh dengan semua yang aku lakukan, salah atau benar
Mungkin aku tak pernah sadar selama ini telah mencintai orang yang salah
Mungkin bukan kamu yang baik untukku.
Aku gak pernah menyalahkan perasaan ini ada buat kamu.
Hanya saja aku menyesali pernah berkorban untuk kamu
Berkorban hati yang kini luka karna kamu
Karna sakit yang kau torehkan ini terlalu dalam mencabik relungku
Aku tau, rasa ini masih dalam untuk kamu
Aku terlanjur mengukir nama kamu dihatiku
Dan akupun tak kuasa untuk menghapus nya, menghapus nama kamu dari sini, dari “hatiku”
Aku sedang mencoba untuk melepaskan segala rasa
Namun entah apa yang membuatku semakin memberontak nya
Apakah hati ini tak mampu untuk melepasmu
Dan apakah otakku ini tak kuasa untuk melupakanmu
Ajari aku cara untuk melupakanmu, seperti kamu dengan mudahnya melupakanku
Tuhan tolong hapus semua rasa ini padanya dari hatiku
Karna ku lelah
Karna ku tak sanggup menahan segala sakit ini
Sendiri . . . .

Selasa, 25 Oktober 2011

hapus dia dari hatiku . .

aku tau aku tak boleh terlalu merespon perasaan ini karna aku mau melupakan namamu dari ingatanku..
tapi salahkah aku jika saat ini entah mengapa aku merindukanmu..
memory otakku masih tentang kamu..
dihatiku masih ada namamu...k
kenapa aku tak pernah bisa lupa ???
mungkinkah karna aku terlalu dalam mencintaimu..
aku rindu kamu cungkring.......
sangat merindukanmu
saat ini perasaanku tak bisa kutepis..
semakin lama semakin besar..
ingin aku menepis semua rasa yang ada tapi untuk saat ini entah mengapa aku tak bisa...
tuhan tolong hapus dia dari hatikuuuu :(

AGRICA :) :) :)


AGRICA, disini aku mendapat ilmu yang bener-bener sangat bermanfaat buat aku. Dan disini juga aku mendapatkan keluarga yang terbaik dari mana pun juga. Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA, awalnya aku tak pernah menyangka aku bisa lolos dalam proses yang begitu panjang ini. menguras emosi, pikiran juga tenaga. Entah apa yang membuatku berminat bergabung di AGRICA. Padahal aku sama sekali gak punya bakat jurnalistik. Semua orang emang bisa menulis tapi menulis berita, belum tentu orang lain bisa. Jujur aku memang suka menulis, dari SD sekedar mencurahkan isi hati aku menuliskan keluh kesahku di buku diary. Dan itu berlangsung sampai aku dewasa seperti saat ini. aku suka menulis dan aku mencintai menulis. Mungkin itu jadi salah satu motivasiku berminat bergabung di AGRICA.

Aku yang begitu awam pengetahuan tentang jurnalistik sedikit demi sedikit belajar dari proses yang aku lalui disini. dari yang gak tau apa itu straight news, feature, lead berita, piramida terbalik, kode etik jurnalistik, apa itu RDR dan lain-lain yang dulu terasa asing bagiku, kini sedikit demi sedikit aku bisa tau dan mengerti.
Kebanggaan tersendiri kalau nama kita terpampang diberita majalah,agromed atau leaflet sebagai reporter. Bangga pisan lah pokoknya. Ya walaupun dalam penyusunan berita itu penuh rintangan dari males,narasumber susah ditemui,jenuh dengan tugas kuliah dan lain-lain. Tapi saat itu semua terlalui, oh indahnya dunia :D hahah

Anggota AGRICA pun orangnya mengasyikan, walaupun beberapa orang ada yang kadang membuatku sedikit gak nyaman. Tapi selebihnya membuatku selalu nyaman berada disana. Sekre adalah rumah kami yang biasa disebut dengan Kantor Redaksi :D haahah dulu aku jarang banget ngendon di sekre kalau gak ada perlunya. Gak bakal lah ada aku disana kalau hanya sekedar nongkrong, nunpang hotspot.an ataupun sekedar mengobrol renyah sama temen-temen. Tapi itu duluuuuuu.. sekarang entah kenapa aku sudah mulai nyaman dengan sekre. Sudah mulai nyaman dengan teman-temanku ini, keluargakuuu disini. pulang kuliah kalau lagi gak sibuk dengan praktikum ya nongkrong disekre walaupun hanya untuk sekedar berhotspot ria ataupun berhaha hihi sama temen-temen.

AGRICA AGRICA DAN AGRICA. Aku menyukai berproses disini, begitu banyak pengalaman dan cerita yang aku dapat. Suka, duka, tawa, canda, ceria, selalu hadir diantara kita. Sebelum aku masuk di AGRICA aku belum terlalu mengerti kenapa anggota AGRICA sangat mencintai AGRICA. Dan sekarang aku mengerti kenapa mereka sangat mencintai AGRICA J
SALAM PERSMA !!!!!!

Senin, 24 Oktober 2011

aku tau :)

aku tau kamu bukan untukku
aku tau kamu bukan terbaik untukku
dan aku tau kamu tak bisa jadi milikku
tapi yang aku tau Allah menyiapkan yang lebih baik dari dirimu

masih mempertanyakannya :p


Sampai saat ini aku belum bisa menjawab apa benar apa yang dikatakannya.

Mau nyeritain ni pas aku dibaca atau mungkin lebih tepatnya diramal oleh seorang peramal jalanan yang sempat singgah ke sekre AGRICA. Waktu itu mood aku emang lagi gak enak, lagi bete gara-gara dekan susah banget ditemui buat diajak wawancara -,- ga penting juga si ngebahas kebeteanku. Nah pas aku lagi duduk duduk disekre sama temenku si Galih, peramal yang gak aku tau namanya mulai membaca apa yang ada pada diriku, dari ibadahku gimana, sifat malesku yang naudzubillah, tukang ngebut kalo naik motor dan yang paling bener-bener ga aku habis fikir dia tau kalau sikap ku yang ceria dan bla bla itu gak seceria kenyataannya.


Dia bilang gini pas ngeliat aku senyum “mba,maaf ya. Senyum kamu itu palsu. “ intinya gini aku tersenyum tapi sebenarnya jauh jauh dilubuk hatiku aku gak merasa bahagia. Aku berpura-pura dan bersandiwara, padahal dalam senyum itu terselip duka dan bimbang entah apa. Dan emang itulah aku, aku gak mau orang-orang disekitarku tau aku sedang bersedih. Hanya senyum ‘palsu’ ini yang sering menutupi kesedihan yang tak jarang aku rasakan.
Bukan cuman sifat dan sikap aku yang dia ramal. Hal aneh pun dia rasakan dari diriku, dia bilang gini “mba,mba bisa ya?” aku dengan wajah rada-rada ga ngerti ngejawab “bisa apa mas”. Dia bilang “bisa ngelihat hal-hal gaib”. Aku diam. . . . bukan bisa sebenarnya. Aku cuman kadang merasakan hadirnya mereka tapi gak bisa melihat merka *amit2janganlagi*. Aku cuman senyum dan menganggukan kepalaku. Dia bilang katanya kalau aku sebenernya punya bakat dan kalau aku mau ngasah bakat yang aku punya ini aku bisa jadi seperti dia.

Aku juga gak ngeri dan gak tau. Antara percaya dan gak percaya, katanya pantes aku punya bakat kayak gitu karena aku masih ada silsilah keturunanan tumenggung. dia juga bilang banyak yang ngejaga aku ‘gaib lho ya” dan mereka yang selalu ngingetin aku kearah yang baik-baik.  Dan aku pun gak ngerti gak paham dan gak tau apa yang harus aku katakan sama dia.

Sebenernya banyak hal yang dia baca dari aku. Cuman susah ngeungkapinnya. Bingung mau nulis gimana.  Dan sampai sekarang hal itu masih jadi misteri buat aku. Antara percaya dan gak percaya aku menanggapinya . . .